Pages

Kamis, 23 Oktober 2014

Anoreksia 


Anoreksia nervosa (juga disebut anoreksia) adalah gangguan makan yang ditandai dengan berat badan rendah (kurang dari 85 persen dari berat badan normal untuk tinggi dan usianya), citra tubuh yang terdistorsi, dan ketakutan intens terhadap kenaikan berat badan. Anorexia disebabkan oleh faktor-faktor psikogenik dan menyebabkan kekurangan gizi dan amenore.

         Berikut adalah faktor risiko anoreksia.

1. Sejarah keluarga.
Faktor genetik turut berkontribusi pada anoreksia. Ini berarti orang tua yang memiliki anoreksia kemungkinan akan menurunkannya pada anak-anaknya.
2. Teman sebaya.
Teman sebaya turut berkontribusi terhadap terjadinya anoreksia. Tidak hanya teman sebaya, keluarga dekat maupun orang tua dapat pula memberikan kontribusi.
                            
3. Kepribadian.
Lekas marah, citra diri yang rendah, perfeksionisme, dan sifat obsesif adalah beberapa kepribadian yang sering ditemukan pada penderita anoreksia.
4. Kemampuan menyesuaikan diri.
Orang yang tidak bisa menyesuaikan diri dengan berbagai perubahan dalam hidup atau yang sering mengalami gangguan emosional berpotensi lebih besar menderita anoreksia.
Selain itu, orang yang pernah dilecehkan secara seksual atau fisik memiliki kemungkinan lebih besar mengalami anoreksia.
5. Konflik hubungan.
Banyak penderita anoreksia memiliki latar belakang hubungan yang tidak harmonis seperti perceraian dan konflik keluarga. Hal ini akan memicu masalah emosional yang rentan terhadap anoreksia.
6. Usia remaja.
Masa remaja merupakan usia paling rentan seseorang mengalami anoreksia.
Tekanan teman sebaya, perubahan bentuk tubuh yang pesat, serta faktor kelabilan emosional membuat remaja lebih berisiko menderita anoreksia.
7. Kondisi kesehatan lain.
Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD), depresi, kecemasan, dan kecanduan semua bisa membuka jalan bagi anoreksia.
Berikut adalah tanda dan gejala fisik anoreksia
  • Gejala fisik anoreksia:

  • Hilang berat badan secara ekstrim
  • Terlihat kurus
  • Kadar darah yang tidak normal
  • Kelelahan
  • Tidak bisa tidur
  • Pusing atau pingsan
  • Perubahan warna kebiruan di jari
  • Kuku rapuh
  • Rambut yang tipis, patah atau rontok
  • Terlambat menstruasi
  • Kulit kering
  • Tidak tahan terhadap dingin
  • Ritme jantung yang tidak beraturan
  • Tekanan darah rendah
  • Dehidrasi
  • Bengkak pada lengan atau kaki


Gejala emosi dan kebiasaan anorexia:


  • Menolak untuk makan
  • Menyangkal rasa lapar
  • Berolahraga secara berlebihan
  • Suasana hati yang datar, atau lemah emosi
  • Menarik diri dari lingkungan sosial
  • Mudah marah
  • Berkurangnya ketertarikan terhadap aktifitas seksual
  • Kemungkinan penggunaan produk herbal atau obat diet

TIPS MENCEGAH ANOREKSIA :


1. Mulai langkah mencegah anorexia ketika anak masih berusia dini.
Ajari anak bahwa makan dan olahraga penting untuk kesehatan, bukan untuk memiliki tubuh “sempurna”.


2. Perhatikan anak remaja Anda.
Dengarkan anak Anda jika mereka mulai mengklaim dirinya gemuk, padahal kenyataannya tidak demikian.v
3. Buka komunikasi dengan anak.
Buka komunikasi dengan anak serta hindari sikap menghakimi sehingga anak leluasa membicarakan ketakutan dan kecemasannya
4. Berkomentar positif terhadap bentuk tubuh seseorang.
Mengomentari bentuk atau ukuran tubuh orang lain terutama dengan nada menghina akan menyebabkan anak-anak takut orang lain akan berkomentar yang sama terhadap tubuhnya.

5. Jangan berkomentar negatif tentang tubuh orang lain meskipun hanya dalam nada berkelakar.
Remaja umumnya sangat sensitif dan tidak suka ditertawakan


hal terpenting dalam hidup :
HIDUP INI HANYA SEKALI ENJOY YOUR TIME. 
DONT BE AFRAID TO STEP BY FUTURE 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar